Senin, 29 Juni 2009

Seminar Kesehatan Online tentang Oksigen Hiperbarik untuk Luka Diabetes

Senin, 29 Juni 2009 | 18:22 WIB

KOMPAs.com - Diabetes militus merupakan jenis penyakit kronis yang paling sering terjadi dan hingga kini diperkirakan telah terjadi pada 2,8 persen penduduk dunia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan World Health Organization (WHO) pada tahun 2000, menunjukan setidaknya 171 juta orang di dunia menderita penyakit diabetes. Angka ini terus meningkat dengan cepat dan diperkirakan akan mencapai 5,6 persen di tahun 2030.

Penelitian menunjukkan, bahwa borok di kaki disebabkan oleh diabetes dan dapat berujung pada komplikasi hingga menyebabkan amputasi.

Borok pada kaki merupakan 85 persen awal dari kemungkinan amputasi. Dan dalam kurun waktu 1 tahun setelah amputasi pertama dilakukan, sekitar 9-20 persen penderita diabetes harus menjalankan amputasi yang kedua.

Akibat amputasi ini berpengaruh pada kondisi fisik, rehabilitasi mental serta biaya pengobatan yang tidak murah, pasien pun bakal stres.

Untuk mencegah meningkatnnya kasus amputasi akibat borok dan jumlah penderita terapi oksigen hyperbarik (Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) merupakan salah salah satu cara yang bisa dipilih untuk mengatasi penyakit ini.

Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) bukanlah hal baru. Perawatan jenis ini telah ada sejak tahun 1943, bermula sejak angkatan laut Amerika Serikat menjadikannya sebagai cara untuk mengobati penyakit (gangguan) akibat berkurangnya tekanan udara atau “bends” (kejang urat yang disebabkan tekanan udara yang tiba-tiba).

Selama 50 tahun terakhir, pengobatan hiperbarik diuji coba dan terbukti HBOT meningkatkan manfaat hingga 10 kali lipat.

Masyarakat Bawah Laut dan Medis Hiperbarik, yang memimpin pengobatan hiperbarik, menyatakan HBOT tepat untuk perawatan beberapa kondisi, termasuk diantaranya :
- Penyumbatan pembuluh darah
- Sakit akibat kurangnya tekanan udara tiba-tiba
- Keracunan karbon monoksida
- Infeksi gas gangren
- Kehilangan darah berlebihan
- Cedera akibat radiasi yang berkepanjangan
- Luka akibat kena benda panas, dll

Dr. Kevin U. Chan, Direktur Medis dari Hyperbaric & Occupational Medicine Pte Ltd dan Flinders Practice Pte Ltd percaya bahwa HBOT sangat berperan penting dalam penanganan berbagai kondisi penyakit.

Sebagai perawatan utama, Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) telah digunakan untuk menangani kecelakaan menyelam seperti Decompression Sickness (DCS), Arterial Gas Emboli (AGE), dan perawatan ini juga sangat baik untuk mendukung penyembuhan luka operasi, tentunya dengan bantuan tim kesehatan yang berpengalaman.

“Keuntungan dari terapi ini adalah, penyembuhan luka. Penanganan ini adalah non-invasif dan ketidaknyamanan yang dirasakan pasien hanya minim. Ini menjadi sangat sesuai bagi siapa saja, muda atau tua.”jelas Chan.

Ikuti seminar online (webinar) gratis bersama Dr Kevin U. Chan, dengan topik “DIABETES DAN TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK”, tanggal 1 Juli 2009 jam 14.00 WIB! Dapatkan undangannya dengan mengirim SMS, ketik ke +6598473224. Kunjungi www.flyfreeforhealth.com untuk info selengkapnya.

oleh Dr Kevin U. Chan
Direktur Medis Hyperbaric & Occupational Medicine Pte Ltd dan
Flinders Practice Pte Ltd, Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar