Sabtu, 18 Desember 2010

Microsoft Fokus ke Komputasi Awan

Tidak ingin kecolongan dengan para pesaingnya, salah satunya Google Inc., Microsoft Corp. kini mulai memfokuskan pada pengembangan cloud computing atau komputasi awan yang segera menjadi tren dunia.
Dalam wawancara dengan Kompas , Corporate Vice President Microsoft Corp. Orlando Ayala mengungkapkan, Microsoft sangat serius memfokuskan pada riset pengembangan komputasi awan.
"Sebanyak 70 persen dari sumber daya (Microsoft) kami kerahkan ke sini (komputasi awan). Dari total 9,5 miliar dollar anggaran untuk riset dan pengembangan tahun ini, 7,5 miliar dianggarkan ke sini (komputasi awan)," ujarnya di sela-sela konferensi Accelerating Asia Pasific 2010 yang diselenggarakan Microsoft Corp., 14-15 Desember di Singapura.
Kegiatan ini menghadirkan perwakilan berbagai praktisi di bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan jurnalis dari berbagai negara di Asia Pasifik antara lain dari China, Taiwan, Australia, Malaysia, Selandia Baru, Vietnam, dan Indonesia.
Saat ini Microsoft tengah memproduksi sejumlah piranti lunak yang bekerja pada sistem komputasi awan, antara lain Windows Azure dan Microsoft Office 365. Tingginya investasi di komputasi awan ini sebanding dengan peluang keuntungan yang akan didapat.
Diperkirakan, tahun 2010 saja, peluang pendapatan dari bisnis cloud computing mencapai 68,3 miliar dollar AS. Cloud computing merupakan sistem komputasi kolaboratif berbasis jaringan internet. Sistem terbaru ini memungkinkan para pengguna komputer berbagi berbagai sumber daya, baik itu piranti keras, perangkat lunak, dan memiliki satu pusat data yang terkoneksi lewat internet.
Sehingga, ke depan, pengguna komputer tidak lagi perlu memiliki alat perangkat keras ataupun software semata untuk mengoperasikan sebuah program. Model komputasi ini dinilai mampu menghemat anggaran pengadaan alat-alat TIK hingga 80 persen.
Diakui Orlando Ayala, kemunculan komputasi awan mau tidak mau mengubah paradigma dan model bisnis yang selama ini dijalankan Microsoft. Tetapi, sekaligus menciptakan peluang. Fokus akan tetap ke sini (cloud computing), namun bisnis model lama tetap dijalankan.
Selain Microsoft, Google Inc adalah perusahaan raksasa dunia di bidang TIK yang sangat serius menyambut kemunculan era komputasi awan. Kedua perusahaan raksasa ini bersaing untuk merebut pasar. Google misalnya, telah melahirkan mesin Google App berbasis cloud system yang juga merupakan pionir dari model komputasi awan. Risetnya telah dimulai sejak 10 tahun lalu.

sumber: kompas.com

Solusi Kesemrawutan Data Center ala NetApp

Terlalu banyak kabel seringkali bertebaran di fasilitas data center sehingga memberi kesan kesemrawutan. NetApp, salah satu perusahaan storage terkemuka ingin memberi solusi terhadap permasalahan ini. Cukup satu kabel yang diperlukan dalam solusi yang disebut Unified Connect.

"NetApp Unified Connect ini tidak semrawut kabel-kabelnya. Cuma satu kabel (diperlukan) yang dapat mendukung semua protokol," tukas Ian Reza, Technical Consultant NetApp dalam temu media di Rumah Jambuluwuk, Jawa Barat.

Beberapa manfaat pun didapat, di antaranya optimalisasi bandwidth. Unified Connect diklaim sebagai teknologi adapter pertama yang menyediakan semua protokol seperti FCoE, CIFS dan NFS.

Sistem data center yang dikembangkan NetApp diklaim pula memiliki berbagai kelebihan lain. Misalnya jaminan data dalam sistem bernama Integrated Data Protection, di mana storage yang ada diisolasi dengan aman.

Dalam kesempatan yang sama, NetApp menghadirkan portofolio teknologi dan produk terbarunya. Dengannya, pelanggan digadang-gadang dapat menjadikan infrastruktur TI lebih fleksibel dan efisien.

Portofolio Unified Architecture & Systems


- NetApp Data ONTAP 8: Data ONTAP 8 punya fitur-fitur baru yang memungkinkan fleksibilitas, efisiensi, skalabilitas dan performa lebih tinggi.
- NetApp FAS/V6200 Series: Jajaran storage system yang diklaim meningkatkan performa dua kali lipat, ketersediaan enterprise class, serta menyediakan skalabilitas dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
- NetApp FAS/V3200 Series: Jajaran storage system midrange terbaru diyakini menghantarkan salah satu platform paling hemat biaya dalam industri.
- NetApp Solid State Drives (SSDs): SSD baru NetApp memperluas portofolo NetApp dalam menghadirkan pilihan bagi konsumen.
- NetApp SAS Disk Shelf: rak berbasis SAS generasi ketiga dari NetApp ini membantu meningkatkan performa lebih efisien.

OnCommand Management Software Suite

Management suite terbaru dari NetApp, OnCommand diklaim memungkinkan kendali dan optimalisasi lebih baik dari unified storage.

FlexPod Modular Data Center Solution


Sebagai bagian dari kolaborasi yang terus berkelanjutan, Cisco, NetApp dan VMWare menawarkan desain arsitektur data center yang terstandardidasi, tervalidasi dan siap pakai.


sumber: detik.com